Detail Artikel

Apakah Umrah Bisa Dibadal seperti Haji?

Image

Apakah umrah bisa dibadal seperti haji mungkin masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Umrah merupakan salah satu ibadah yang dinantikan umat Islam.

1. Badal Umrah

Namun, jika memiliki keterbatasan untuk dapat menjalankan ibadah umrah secara langsung, bisakah dibadal seperti haji? Dalam situasi ini, Islam memberikan kelonggaran berupa pelaksanaan badal umroh.

Badal umrah merupakan kegiatan menjalankan umrah yang dilakukan seseorang untuk orang lain. Badal umrah dilakulan ketika orang yang bersangkutan tidak bisa menjalankannya secara langsung ke Tanah Suci.

Hukum badal umrah adalah mubah (diperbolehkan), terutama bagi mereka yang secara fisik tidak memungkinkan atau telah meninggal dunia. Badal umroh ini harus dilakukan seseorang yang telah menyempurnakan umroh atau haji untuk dirinya sendiri sebelumnya.

Dalam hal ini, Islam sangat memperhatikan agar hak ibadah orang yang tidak mampu tetap terpenuhi dan pahala dari ibadah tersebut tetap bisa diraih.

2. Syarat Badal Umrah

Ada beberapa syarat untuk menjalankan badal umrah.

  • Orang yang Dibadalkan Tak Mampu Berangkat Sendiri

Syarat pertama adalah badal umrah dapat dilakukan bila orang yang dibadalkan tidak mampu melaksanakan umrah secara langsung. Hal itu bisa karena disebabkan kondisi fisik lemah, lanjut usia, atau sakit yang membuatnya tidak bisa menunaikan ibadah umrah secara langsung. Badal umrah juga bisa dilakukan untuk seseorang yang telah meninggal dunia, dengan tujuan menyempurnakan kewajiban ibadah umrah.

  • Orang yang Membadalkan Harus Telah Umrah

Syarat berikutnya adalah orang yang akan membadalkan umrah haruslah seseorang yang sudah pernah menjalankan umrah untuk dirinya sendiri. Orang yang belum pernah menunaikan umrah atau haji untuk dirinya sendiri, tidak diperbolehkan untuk membadalkan umrah untuk orang lain. Hal ini sesuai dengan prinsip, kewajiban ibadah pribadi harus diselesaikan sebelum dapat membantu menyelesaikan kewajiban orang lain.

3. Izin

Badal umrah harus dilakukan atas izin dari orang yang dibadalkan, jika orang tersebut masih hidup. Jika orang yang dibadalkan telah meninggal dunia, izin dari ahli warisnya diperlukan. Hal ini untuk memastikan badal umrah benar-benar diinginkan oleh pihak yang terkait.

4. Mampu Menjalankan Umrah dengan Baik

Orang yang akan membadalkan harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan seluruh rukun dan wajib umrah dengan baik dan benar. Hal ini mencakup ihram, tawaf, sa’i, tahallul, dan tertib. Badal umrah tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang ragu atau tidak memahami tata cara umrah karena ibadah ini sangatlah sakral dan perlu dilaksanakan dengan benar agar sah. Wallahualam