Detail Artikel

Arab Saudi Permudah Ibadah Umrah: Semua Jenis Visa Kini Diizinkan

Image

Kebijakan Progresif Kerajaan Demi Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan perubahan signifikan dalam aturan ibadah umrah, sebuah langkah yang disambut baik oleh para pelaku perjalanan dan calon jemaah di seluruh dunia. Mulai saat ini, ibadah umrah dapat dilakukan dengan menggunakan semua jenis visa yang sah untuk memasuki wilayah Kerajaan, termasuk visa wisata (turis), transit, kerja, hingga visa kunjungan pribadi dan keluarga.

Reformasi Visa: Fleksibilitas Bagi Jemaah

Sebelum reformasi ini, umrah pada umumnya hanya bisa dilaksanakan oleh pemegang visa umrah khusus atau melalui program haji resmi. Kebijakan baru ini secara efektif menghilangkan batasan tersebut, memungkinkan siapa pun yang berada di Arab Saudi dengan visa yang sah untuk menunaikan ibadah umrah.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Kerajaan untuk mempermudah dan memperlancar perjalanan spiritual bagi umat Muslim global, sejalan dengan visi program Saudi Vision 2030 yang menargetkan peningkatan jumlah pengunjung ke Tanah Suci.

"Ini adalah kabar gembira yang memberikan fleksibilitas luar biasa bagi para jemaah," ujar Firman M. Nur, Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). "Jemaah yang sedang berkunjung dengan visa turis atau bisnis kini tak perlu repot mengurus visa umrah terpisah, asalkan mereka memenuhi semua persyaratan prosedural dan mendaftar melalui platform resmi seperti Nusuk atau agen berlisensi."

Peningkatan Layanan dan Pengawasan

Di sisi lain, peningkatan akses ini menuntut pengawasan dan kesiapan yang lebih ketat dari pihak penyelenggara umrah dan pemerintah, khususnya dalam hal pelayanan, akomodasi, dan transportasi. Insiden-insiden seperti penelantaran jemaah, seperti yang sempat terjadi di beberapa bandara internasional baru-baru ini, menjadi catatan penting bagi pihak berwenang.

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menegaskan komitmen untuk terus berkoordinasi dengan pihak Saudi dan agen travel dalam negeri. Upaya digitalisasi tata kelola ibadah haji dan umrah juga terus diperkuat guna memastikan perjalanan spiritual yang lebih lancar, aman, dan terorganisir.

Antusiasme Musim Umrah Mendatang

Dengan musim umrah yang berjalan sepanjang tahun, kebijakan baru ini diperkirakan akan meningkatkan arus kedatangan jemaah, terutama dari negara-negara dengan populasi Muslim besar seperti Indonesia. Selain itu, upaya lain seperti wacana pembukaan layanan umrah jalur laut dan pembangunan terminal khusus haji dan umrah di bandara internasional diharapkan dapat mendiversifikasi pilihan perjalanan dan menekan biaya bagi calon jemaah.