Jakarta – Tawaf termasuk rangkaian ibadah haji dan umrah. Salah satu jenis tawaf yang dilakukan ketika akan meninggalkan Kota Makkah dalam rangkaian ibadah haji adalah tawaf wada. Menurut buku Fiqih Ibadah karya Ma’sum Anshori, tawaf wada merupakan tawaf terakhir sebagai penghormatan kepada Baitullah pada saat melaksanakan haji. Selain itu, tawaf wada juga disebut sebagai tawaf perpisahan.
Baca Juga: Perbedaan Rukun Haji Dan Umrah Yang Penting Diketahui Jemaah
Tawaf wada dilakukan oleh jemaah haji yang akan meninggalkan kota suci Makkah setelah menjalankan serangkaian kegiatan dalam ibadah Haji.
Cara pengerjaannya adalah dengan mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali. Jemaah harus berjalan berlawanan dengan arah jarum jam.
Doa Tawaf Wada
Saat menjalankan tawaf wada, terdapat doa yang bisa dipanjatkan oleh jemaah. Dikutip dari arsip detik.com, menurut kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi, berikut ini adalah serangkaian doa tawaf wada:
1. Doa Mengusap Hajar Aswad dan Memulai Tawaf
بِسْمِ اللهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ إِيْمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعاً لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, dan Allah Mahabesar, ya Allah (tawaf ini) karena iman kepada-Mu, pembenaran kepada kitab-Mu, penunaian terhadap janji-janji-Mu dan mengikuti Nabi-Mu SAW.”
2. Doa Tiga Putaran Pertama Tawaf
اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ حَجًّا مَبْرُورًا وذَنْبًا مَغْفُورًا وَسَعْيًا مَشْكُورًا
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah haji ini haji yang mabrur, dosa yang diampuni dan sa’i yang disyukuri.”
3. Doa Empat Putaran Akhir Tawaf
اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاعْفُ عَمَّا تَعْلَمُ وَأَنْتَ الْأَعَزُّ الْأَكْرَمَ ، اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dari apa yang Engkau ketahui, Engkau Mahamulia di atara yang mempunyai kemuliaan, ya Allah Tuhan kami, anugerahkanlah kebaikan dalam kehidupan dunia dan akhirat dan jauhkanlah dari siksaan neraka.”
4. Doa Tawaf Wada
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ حَمَلْتَنِي عَلَى مَا سَخَّرْتَ لِي مِنْ خَلْقِكَ وَسَتَرْتَنِي فِي بِلَادِكَ حَتَّى بَلَّغْتَنِي بِنِعْمَتِكَ إِلَى بَيْتِكَ وَأَعَنْتَنِي عَلَى أَدَاءِ نُسُكِي فَإِنْ كُنْتَ رَضِيْتَ عَنِّي فَازْدَدْ عَنِّي رِضًا وَإِلَّا فَمِنَ الْآنَ فَارْضَ عَنِّي قَبْلَ أَنْ تَنْأَى عَنْ بَيْتِكَ دَارِي، فَهَذَا أَوَانُ انْصِرَافِي إِنْ أَذِنْتَ لِي غَيْرَ مُسْتَبْدِلٍ بِكَ وَلَا بِبَيْتِكَ وَلَا رَاغِبٍ عَنْكَ وَلَا عَنْ بَيْتِكَ، اللَّهُمَّ فَأَصْحِبْنِيَ الْعَافِيَةَ فِي بَدَنِي وَالصِّحَّةَ فِي جِسْمِي وَالْعِصْمَةَ فِي دِينِي وَأَحْسِنْ مُنْقَلَبِي وَارْزُقْنِي طَاعَتَكَ مَا أَبْقَيْتَنِي وَاجْمَعْ لِي بَيْنَ خَيْرَي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba laki-laki-Mu, anak hamba perempuan-Mu, Engkau membawaku di atas makhluk-Mu yang telah Engkau kuasakan untukku dan Engkau telah menjagaku di negeri-Mu hingga Engkau menyampaikanku di rumah-Mu, berkat nikmat-Mu, dan memberikan pertolongan kepadaku untuk melaksanakan ibadahku. Jika Engkau ridha terhadapku, maka tambahilah keridhaan terhadapku. Dan jika Engkau tidak ridha terhadapku, maka mulai sekarang ridhailah aku sebelum rumahku jauh dari rumah-Mu. Ini adalah waktu perpisahan jika Engkau meridhaiku. Aku ingin berpisah tanpa ingin mengganti-Mu (sebagai Tuhan) dan rumah-Mu (dengan yang lain) dan tanpa menyertai rasa tidak senang kepada-Mu dan kepada rumah-Mu. Ya Allah, berilah aku keselamatan badan, kesehatan raga, dan keterjagaan agama. Ya Allah, perbaikilah masa depanku, berilah aku rezeki berupa taat kepada-Mu selama Engkau memberikan kehidupan kepadaku, dan kumpulkanlah kebaikan dunia dan akhirat untukku. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
5. Doa setelah Tawaf Wada
اللَّهُمَّ أَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ أَتَيْتُكَ بِذُنُوبٍ كَثِيرَةٍ وَأَعْمالٍ سَيِّئَةٍ، وَهَذَا مَقَامُ العَائِذِ بِكَ مِنَ النَّارِ، فَاغْفِرْ لِي إِنَّكَ أَنتَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya: “Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu, aku datang dengan membawa dosa yang banyak dan amal-amal yang buruk. Ini adalah tempat untuk memohon perlindungan kepada-Mu dari neraka, maka ampunilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Hikmah Tawaf Wada
Ketika menjalankan tawaf wada, terdapat berbagai hikmah yang bisa diambil oleh para jemaah. Dinukil dari buku Hikmatut Tasyri’: Menyingkap Hikmah di Balik Perintah Ibadah karya Syekh Ali Ahmad al-Jurjawi, berikut adalah hikmah tawaf wada:
Tawaf wada dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan, mirip dengan seorang tamu yang mengucapkan selamat tinggal kepada tuan rumah sebelum kembali ke tempat asalnya. Demikian pula jemaah haji yang hendak kembali ke negara asalnya perlu melakukan perpisahan dengan Baitul Haram sebagai tanda penghormatan dan ekspresi cinta mereka terhadap tempat suci tersebut.
Tawaf wada memiliki makna simbolis, gerakan berputar menggambarkan putaran hati yang tunduk kepada Allah. Ibadah ini dimaksudkan agar jemaah haji merasakan koneksi mendalam dan merasa berada di hadapan Allah. Baitul Haram berfungsi sebagai pengingat akan kehadiran Allah, Tuhan Semesta Alam.
Baca Juga: Keistimewaan Ibadah Haji