Pemugaran Ka’bah

Sekitar 5 tahun sebelum kenabian Muhammad, terjadi banjir hebat yang menghancurkan dinding-dinding Ka’bah. Bencana itu kemudian membuat Bangsa Quraisy yang mendiami Mekkah, berniat merenovasi total bangunan Ka’bah karena telah lapuk dimakan usia.

Akan tetapi, mereka takut karena jauh sebelumnya, Abrahah celaka ketika akan menghancurkan Ka’bah. Hanya Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy atau Al-Walid Ibnul Mughirah yang berani merenovasi total bangunan Ka’bah. Ia merupakan orang yang kali pertama merobohkan Ka’bah untuk direnovasi menjadi bangunan baru pada sekitar abad ke-6 M. Kala itu, Nabi Muhammad diperkirakan telah berusia 35 tahun dan turut serta dalam pemugaran Ka’bah. Pada pemugaran tersebut, bangunan Ka’bah ditinggikan hingga 18 hasta. Sementara itu, tinggi bangunan Ka’bah dikurangi menjadi sekitar 6,5 hasta dari sebelumnya yang mencapai 30 hasta. Nabi Muhammad sebenarnya kurang sepakat dengan pemugaran Ka’bah oleh kaum Quraisy. Sebab, kaum Quraisy mengubah posisi Ka’bah sehingga tidak sama dengan bangunan awal yang didirikan Nabi Ibrahim. Meski demikian, Nabi Muhammad menahan egonya dan memilih mendahulukan kepentingan kepentingan yang kala itu baru saja memeluk Islam.

Pemugaran kedua Ka’bah dilakukan pada sekitar akhir tahun ke-36 Hijriah, tepatnya setelah Khalifah Yazid bin Muawiyah menyerbu Abdullah bin Zubair dan pengikutnya di Mekkah. Perang itu pun mengakibatkan Ka’bah terbakar dan sebagian dindingnya roboh. Kerusakan akibat perang itu kemudian membuat Ka’bah harus diratakan dengan tanah dan dibangun kembali.

Abdullah bin Zubair membangun tiang-tiang di sekeliling bangunan Ka’bah dan menutupinya dengan tirai. Ia kemudian menambah bangunan Ka’bah menjadi 6 hasta, menambah tingginya menjadi 10 hasta, serta membuat dua pintu yang terdiri dari satu pintu masuk dan satu pintu keluar. Abdullah bin Zubair membangun ulang Ka’bah itu sesuai dengan hadis Nabi Muhammad soal pemugaran yang dilakukan kaum Quraisy. “Wahai Aisyah, jika bukan karena kaummu baru saja meninggalkan jahiliyah, tentu mereka sudah kuperintahkan untuk menghancurkan Ka’bah agar kumasukkan ke dalamnya apa yang dikeluarkan darinya, kutempelkan (pintunya) ke tanah, kubuatkan baginya satu pintu di timur dan satu pintu di barat, dan aku akan menghubungkannya dengan dasar-dasar yang dibangun Ibrahim,” kata Nabi Muhammad kepada Sayyidah Aisyah mengenai pembangunan Ka’bah yang dilakukan kaum Quraisy itu.

Source : https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/08/140005779/sejarah-kabah-dari-masa-ke-masa?page=all

Artikel Lainnya

Send Us A Message