Bagi umat Islam yang berkesempatan menunaikan ibadah haji, ziarah ke Raudhah merupakan momen yang dinanti-nantikan dan penuh makna.
Tempat ini memancarkan aura kedamaian dan ketenangan. Para jemaah haji berbondong-bondong memanjatkan doa dan harapan, memohon ampunan dan rahmat Allah SWT.
Suasana khusyuk dan penuh haru menyelimuti situasi ziarah haji di Raudhah yang mengantarkan para jemaah haji dalam momen spiritual.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
ما بين بيتي ومنير روضة من رياض الجنة
Artinya: “Apa yang berada antara rumahku dan mimbarku merupakan taman dari taman-taman surga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Raudhah dikenal sebagai “Taman Surga” karena diyakini sebagai salah satu tempat yang paling mustajab untuk berdoa. Banyak jemaah haji dan umrah datang ke Raudhah untuk memanjatkan doa dan harapan mereka di sana.
Amalan saat Ziarah Haji di Raudhah
Jemaah haji yang berkunjung ke Raudhah memiliki kesempatan istimewa untuk melaksanakan berbagai ibadah yang mendalam dan penuh kekhusyukan. Dikutip dari situs Kementerian Agama, umat Islam dapat memanjatkan doa di tempat ini.
Selain doa, umat Islam bisa salat sunnah, berzikir, dan membaca Al-Qur’an. Hal ini dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merenungkan makna ayat-ayat suci.
Baca Juga: Mataf Masjidil Haram Dibatasi Untuk Jemaah Umrah Yang Pakai Ihram
Cara Ziarah Haji di Raudhah
Agar bisa mengunjungi dan berziarah haji di Raudhah, jemaah haji harus mengantongi izin khusus yang dikenal dengan Tasreh.
Tasreh merupakan surat izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi yang memungkinkan jemaah haji untuk mengunjungi Raudhah. Surat ini sangat penting untuk dapat memasuki area tersebut.
Menurut informasi dari laman Kemenag, Kepala Seksi Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah Efrilen Hafizh mengatakan jemaah haji asal Indonesia bisa memasuki Raudhah menggunakan Tasreh tanpa harus khawatir.
Proses masuk ke Raudhah sudah difasilitasi oleh pemerintah melalui Tasreh tanpa perlu mengisi dan mendaftar di aplikasi.
Dalam Tasreh, diatur jadwal untuk masuk ke Raudhah bersama jemaah lain, dan informasi ini dapat diakses melalui aplikasi “E-Hajj”. Pengaturan jadwal ini bertujuan untuk mengatur kedatangan jemaah secara bertahap, sehingga setiap orang dapat berdoa dengan lebih tenang dan teratur.
Tasreh hanya dikeluarkan satu kali untuk setiap kloter atau rombongan. Jika jemaah terlewat jadwal yang telah ditetapkan, mereka tidak dapat meminta Tasreh lagi.
Tasreh adalah dokumen resmi dan satu-satunya cara sah untuk memasuki Raudhah. Jemaah harus menjaga dokumen ini dengan baik untuk menghindari kehilangan akses ke tempat yang sangat sakral tersebut.
sumber: detik.com